Jakarta, 9 August 2025 — Mengirim surat lamaran via email kini sudah menjadi standar dalam proses melamar kerja, terutama di era digital seperti sekarang. Proses ini memang terlihat sederhana—cukup ketik pesan, lampirkan CV, lalu klik send. Tapi, kenyataannya tidak sesederhana itu. Email lamaran yang di tulis asal-asalan bisa membuat HRD langsung melewatkan aplikasi Anda, bahkan sebelum melihat CV.
Membuat surat lamaran kerja fresh graduate via email yang efektif membutuhkan strategi: mulai dari penulisan subjek, isi email yang ringkas namun meyakinkan, hingga tata bahasa yang profesional. Artikel ini akan membimbing Anda langkah demi langkah agar email lamaran yang Anda kirimkan tidak hanya sampai ke inbox HRD, tapi juga menarik perhatian mereka untuk memanggil Anda ke tahap wawancara.
Tentukan Subjek Email yang Jelas dan Profesional
subjek email adalah “pintu masuk” yang menentukan apakah HRD akan membuka pesan Anda atau tidak. Gunakan format yang jelas dan profesional, misalnya: Lamaran pekerjaan – [Posisi yang Dilamar] – [Nama Lengkap]
Hindari subjek yang terlalu santai seperti “Mau Lamar Kerja Nih” atau subjek yang terlalu umum seperti “Lamaran Kerja” saja. Dengan subjek yang spesifik, HRD langsung tahu tujuan email Anda tanpa harus menebak-nebak.
Gunakan Salam Pembuka yang Tepat
Salam pembuka adalah kesan pertama yang akan dibaca. Jika Anda tahu nama HRD atau rekruter, gunakan nama tersebut, misalnya:
Yth. Bapak/Ibu [Nama HRD]
Jika tidak tahu, gunakan salam umum yang sopan seperti:
Yth. HRD [Nama Perusahaan]
Hindari penggunaan salam yang terlalu santau atau bahasa gaul, karena akan terkesan kurang profesional.
Tulis Isi Email dengan Singkat, Padat, dan Jelas
Ingat, HRD menerima banyak sekali lamaran setiap harinya. Surat lamaran via email yang terlalu panjang berpotensi di-skp. Gunakan format ringkas:
- Perkenalkan diri (nama, latar belakang pendidikan atau pengalaman singkat)
- Sebutkan posisi yang dilamar
- Jelaskan alasan melamar secara singkat dan relevan
- Arahkan HRD untuk melihat CV yang dilampirkan
Contoh:
Perkenalkan, saya [Nama] lulusan [Jurusan/Universitas] dengan pengalaman [X Tahun] di bidang [Bidang Pekerjaan]. Saya tertarik melamar posisi [Posisi] di [Nama Perusahaan] karena [alasan relevan]. Bersama email ini, saya lampirkan CV dan portofolio untuk pertimbangkan lebih lanjut.
Pastikan Tata Bahasa dan Ejaan Rapi
Kesalahan ejaan dan tata bahasa bisa memberi kesan kurang teliti. Gunakan bahasa Indonesia baku yang mudah dipahami. Sebelum mengirim, baca ulang email Anda, atau gunakan fitur pengecekan ejaan untuk memastikan tidak ada kesalahan pengetikan.
Sertakan Lampiran dengan Format yang Tepat
Lampiran seperti CV, portofolio, atau dokumen pendukung lain harus di simpan dalam format PDF agar tata letaknya tidak berubah saat dibuka. Gunakan nama file yang jelas, misalnya:
CV_NamaLengkap_Posisi.pdf
Hindari nama file seperti cv final revisi bener banget.pdf yang terkesan kurang rapi.
Gunakan Penutup yang Sopan dan Meyakinkan
Akhiri email dengan kalimat yang menunjukkan Anda siap untuk tahap selanjutnya, misalnya:
Besar harapan saya untuk dapat mengikuti proses wawancara agar dapat menjelaskan lebih lanjut kualifikasi saya. Terima kasih atas perhatian dan kesempatan yang diberikan.
Lalu tutup dengan:
Hormat saya,
[Nama Lengkap]
[Nomor Telepon]
Siap Kirim Surat Lamaran via Email dengan Lebih Percaya Diri
Sekarang Anda sudah memahami langkah-langkah membuat surat lamaran kerja via email yang efektif. Ingat, kesan pertama HRD terhadap Anda dimulai dari isi email yang mereka baca. Dengan menulis secara rapi, jelas, dan profesional, peluang Anda untuk dipanggil wawancara akan jauh lebih besar.
Jangan tunggu kesempatan datang begitu saja. Mulailah menerapkan tips ini di lamaran kerja berikutnya. Periksa kembali setiap detail sebelum klik tombol “kirim”, karena satu email yang tertata baik bisa menjadi pintu masuk menuju karier impian Anda. Selamat mencoba dan semoga sukses!
Leave a Reply