Bagi mahasiswa, istilah SKS (Satuan Kredit Semester) sudah menjadi bagian dari kehidupan akademik sehari-hari. Tapi masih banyak yang belum benar-benar memahami apa itu SKS dan bagaimana cara menghitungnya.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang SKS, mulai dari definisinya, cara menghitung beban belajarnya, hingga contoh perhitungan SKS berdasarkan jenis mata kuliah.
Apa Itu SKS?
SKS (Satuan Kredit Semester) adalah satuan yang digunakan untuk mengukur beban belajar mahasiswa dan beban mengajar dosen dalam satu semester. SKS juga digunakan sebagai dasar untuk menghitung total waktu, biaya, dan energi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan perkuliahan.
Setiap mata kuliah di perguruan tinggi memiliki bobot SKS tertentu, misalnya 2 SKS, 3 SKS, atau bahkan 6 SKS untuk skripsi atau praktik lapangan.
Komponen Perhitungan SKS
Secara umum, 1 SKS terdiri dari:
Komponen | Durasi per Minggu | Penjelasan |
---|---|---|
Tatap Muka | 50 menit | Dosen mengajar di kelas |
Tugas Terstruktur | 60 menit | Tugas yang diberikan dosen |
Belajar Mandiri | 60 menit | Mahasiswa belajar sendiri di luar jam kuliah |
Jadi, total waktu belajar untuk 1 SKS = 170 menit/minggu
Jika kamu ambil mata kuliah 3 SKS, berarti kamu punya beban:
- 150 menit tatap muka (3 x 50)
- 180 menit tugas (3 x 60)
- 180 menit belajar mandiri (3 x 60)
Total: 510 menit per minggu atau ±8,5 jam
Perbedaan SKS Teori dan SKS Praktik
Jenis SKS | Komposisi Jam Belajar | Catatan |
---|---|---|
SKS Teori | 1 jam kuliah: 50 menit | Ditambah tugas dan belajar mandiri |
SKS Praktik | 1 SKS: ±170 menit tatap muka | Tanpa tugas terstruktur tambahan |
SKS Lapangan | 1 SKS = 4–5 jam per minggu | Contoh: magang, kerja praktik, KKN |
Kampus bisa sedikit berbeda dalam aturan praktik, tetapi secara nasional, rujukannya sama: Permendikbud No. 3 Tahun 2020.
Contoh Perhitungan Beban Belajar per Semester
Misalnya kamu mengambil 20 SKS di semester ini, dengan rincian:
- 5 mata kuliah teori @3 SKS = 15 SKS
- 1 praktikum laboratorium = 2 SKS
- 1 kerja kelompok proyek = 3 SKS
Total waktu belajar/minggu:
- Teori (5 x 3 x 170 menit) = 2.550 menit
- Praktikum (2 x 170) = 340 menit
- Proyek (3 x 170) = 510 menit
Total waktu belajar per minggu: ±3.400 menit atau 56+ jam
Ini menggambarkan bahwa beban belajar mahasiswa cukup besar, dan perhitungan SKS tidak boleh disepelekan.
Fungsi SKS dalam Dunia Perkuliahan
SKS digunakan untuk:
- Menentukan jumlah mata kuliah per semester
- Mengatur beban belajar agar tidak melebihi batas
- Menentukan masa studi (minimal dan maksimal)
- Syarat lulus (misalnya 144 SKS untuk S1)
- Menentukan UKT/Biaya Kuliah di beberapa perguruan tinggi
Berapa SKS yang Harus Diambil Setiap Semester?
Idealnya, mahasiswa S1 mengambil:
- Semester 1–4: 20–24 SKS
- Semester 5–6: 18–21 SKS
- Semester 7–8: Fokus skripsi, sisa SKS (jika ada)
Namun, jumlah SKS yang bisa diambil juga tergantung IP (Indeks Prestasi) semester sebelumnya.
IP Semester | Maksimal SKS |
---|---|
≥ 3.00 | 24 SKS |
2.50 – 2.99 | 21 SKS |
2.00 – 2.49 | 18 SKS |
< 2.00 | 12–15 SKS |
Tips Menyusun SKS agar Tidak Kewalahan
- Gabungkan mata kuliah berat dan ringan
Jangan ambil semua mata kuliah berat sekaligus dalam satu semester. - Cek prasyarat tiap mata kuliah
Beberapa mata kuliah hanya bisa diambil setelah kamu lulus mata kuliah sebelumnya. - Konsultasikan KRS dengan dosen PA
Minta pendapat dari pembimbing akademik untuk menyusun SKS secara strategis. - Jaga IP agar tetap di atas 3.00
Dengan IP tinggi, kamu bisa mengambil lebih banyak SKS dan menyelesaikan studi lebih cepat.
Kesimpulan
Menghitung SKS bukan hanya soal jumlah angka dalam KRS. SKS mencerminkan beban belajar nyata yang akan kamu hadapi setiap minggunya. Dengan memahami cara menghitung SKS, kamu bisa merencanakan studimu secara lebih cermat dan efisien.
Pastikan kamu selalu mengevaluasi beban SKS setiap semester, memilih mata kuliah secara strategis, dan menjaga keseimbangan antara akademik, waktu istirahat, serta aktivitas lainnya.
Leave a Reply