Jakarta, 18 September 2025 — Di era digital saat ini, banyak pencari kerja memanfaatkan kecerdasan buatan AI untuk membuat surat lamaran kerja. Namun, penggunaan AI sering kali menghasilkan surat yang terasa kaku, generik, dan mudah dikenali sebagai template. Agar dapat menonjol di mata perekrut, penting untuk memahami cara personalisasi surat lamaran kerja sehingga terlihat lebih manusiawi dan otentik.
Berkasinaja akan membahas langkah-langkah praktis untuk mempersonalisasi surat lamaran kerja yang dibuat dengan bantuan AI agar tetap terlihat profesional sekaligus mencerminkan kepribadian dan motivasi kamu.
1. Pahami Nilai dan Budaya Perusahaan
Sebelum menulis surat, lakukan riset mendalam tentang perusahaan yang dituju. Pelajari visi, misi, dan budaya kerjanya dari situs resmi atau media sosial perusahaan tersebut.
Dengan memahami nilai perusahaan, kamu bisa menyisipkan kalimat yang menunjukkan bahwa kepribadian dan tujuan kariermu selaras dengan mereka. Misalnya, jika perusahaan menekankan inovasi, tekankan bahwa kamu menyukai tantangan dan gemar mencari solusi kreatif.
2. Gunakan Data Diri yang Spesifik
AI biasanya hanya mengisi placeholder seperti [Nama Anda] atau [Posisi yang Dilamar]. Gantilah seluruh placeholder ini dengan informasi nyata tentang diri kamu: nama lengkap, posisi yang diinginkan, dan nama perusahaan.
Selain itu, tambahkan pencapaian spesifik yang relevan dengan posisi tersebut. Sertakan angka atau hasil terukur (misalnya, “meningkatkan penjualan sebesar 30% dalam 6 bulan”) untuk membuat surat lebih kredibel.
3. Sisipkan Cerita Pribadi Singkat
Personalisasi tidak hanya tentang data, tapi juga tentang emosi. Tambahkan satu atau dua kalimat singkat yang menceritakan alasan kamu tertarik pada perusahaan tersebut. Cerita personal dapat membantu perekrut merasa lebih terhubung denganmu sebagai individu, bukan sekadar pelamar anonim.
Contoh:
“Saya pertama kali tertarik pada dunia desain setelah membaca artikel inovatif dari tim kreatif perusahaan Anda…”
4. Ubah Gaya Bahasa agar Sesuai
AI cenderung menulis dengan gaya bahasa yang formal dan kaku. Supaya lebih natural, ubah kalimat menjadi lebih mengalir dan sesuai dengan gaya komunikasi perusahaan. Jika perusahaan terkesan santai dan kreatif, hindari bahasa terlalu kaku. Sebaliknya, jika perusahaan korporat, pertahankan kesan profesional.
Catatan: Pastikan tidak menghilangkan unsur kesopanan dan tata bahasa yang baik, karena itu tetap menjadi kunci utama dalam surat lamaran kerja.
5. Koreksi dan Sunting Manual
Langkah terakhir yang krusial: baca ulang dan sunting secara manual. Perhatikan konsistensi nada, kesalahan tata bahasa, dan apakah surat tersebut sudah benar-benar mencerminkan diri kamu. Bagian ini sering diabaikan, padahal justru membuat perbedaan besar antara surat lamaran yang terasa “template” dan yang terasa personal.
Kamu juga bisa meminta teman atau mentor membaca ulang untuk memberikan masukan objektif.
Kesimpulan
Menggunakan AI untuk membuat surat lamaran kerja memang mempermudah proses, tetapi tanpa sentuhan personal, surat tersebut berisiko diabaikan perekrut. Dengan menerapkan strategi personalisasi surat lamaran kerja — mulai dari riset perusahaan, menyisipkan cerita pribadi, hingga menyunting manual — kamu bisa membuat surat yang unik, relevan, dan meninggalkan kesan mendalam.
Surat lamaran yang dipersonalisasi bukan hanya menunjukkan minat kamu pada posisi tersebut, tapi juga membuktikan kesungguhan dan profesionalismemu sebagai kandidat.
Rekomendasi slot gacor hari ini → Konohatoto78

Leave a Reply