Jakarta, 10 November 2025 — Setiap karyawan berhak mendapatkan cuti menikah sesuai aturan ketenagakerjaan. Namun, hak tersebut tetap harus diajukan secara resmi melalui surat permohonan cuti menikah. Surat ini berfungsi sebagai bentuk komunikasi tertulis antara karyawan dan perusahaan agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai waktu, durasi, maupun tanggung jawab pekerjaan yang ditinggalkan sementara.
Dalam dunia kerja profesional, etika administrasi seperti ini sangat dihargai. Surat cuti yang disusun dengan baik mencerminkan kedisiplinan dan tanggung jawab seorang pegawai terhadap pekerjaannya.
Dasar Hukum Cuti Menikah di Indonesia
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 93 ayat (2), pekerja berhak mendapatkan cuti menikah selama tiga hari dengan tetap menerima gaji penuh. Ketentuan ini berlaku untuk semua karyawan, baik di instansi pemerintah maupun perusahaan swasta.
Selain itu, beberapa perusahaan memiliki kebijakan internal yang memberikan waktu cuti lebih panjang—misalnya lima hari kerja—tergantung pada peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama (PKB).
Tips Menulis Surat Permohonan Cuti Menikah
Agar surat yang kamu ajukan terlihat profesional, perhatikan beberapa hal berikut:
- Gunakan format resmi.
Tulislah surat dengan struktur baku seperti tanggal, alamat penerima, salam pembuka, isi surat, dan tanda tangan. - Cantumkan alasan dengan jelas.
Jelaskan bahwa kamu akan menikah dan butuh waktu cuti untuk persiapan dan pelaksanaan acara. - Tuliskan tanggal cuti secara spesifik.
Sertakan tanggal mulai dan berakhirnya cuti agar bagian HRD mudah mengatur pengganti atau jadwal kerja tim. - Gunakan bahasa sopan dan profesional.
Hindari penggunaan kalimat santai atau informal meskipun kamu sudah akrab dengan atasan. - Sertakan bukti pendukung bila diminta.
Beberapa perusahaan meminta lampiran undangan atau surat keterangan menikah dari kelurahan.
Contoh Surat Permohonan Cuti Menikah (Format Resmi)
Berikut contoh format surat permohonan cuti yang bisa kamu gunakan sebagai acuan:
Kepada Yth.
Bapak/Ibu [Nama Atasan atau HRD]
[Posisi atau Jabatan]
[Alamat Perusahaan]
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: [Nama Lengkap]
Jabatan: [Jabatan di Perusahaan]
Departemen: [Nama Departemen]
Nomor Induk Karyawan: [Nomor ID Karyawan]
Bersama surat ini, saya bermaksud mengajukan surat permohonan cuti menikah selama tiga hari kerja, terhitung mulai tanggal [Tanggal Mulai] hingga [Tanggal Selesai], dalam rangka melangsungkan pernikahan saya.
Selama masa cuti, saya telah berkoordinasi dengan rekan kerja untuk memastikan seluruh tanggung jawab pekerjaan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Demikian surat permohonan ini saya ajukan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
[Tempat, Tanggal]
Tanda tangan,
[Nama Lengkap]
Contoh Surat Permohonan Cuti Menikah untuk Karyawan Swasta
Jika kamu bekerja di perusahaan swasta yang lebih santai, formatnya bisa sedikit lebih fleksibel tanpa mengurangi kesan profesional. Misalnya:
Kepada Yth.
HRD PT Maju Bersama
di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: [Nama Lengkap]
Jabatan: [Posisi]
Dengan ini mengajukan permohonan cuti selama 3 (tiga) hari kerja, terhitung mulai tanggal [Tanggal] hingga [Tanggal], dalam rangka melangsungkan pernikahan saya.
Demikian surat permohonan cuti menikah ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas perhatian dan izin yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
[Tanda Tangan]
[Nama Lengkap]
Etika Pengajuan Surat Permohonan Cuti Menikah
Selain menulis surat dengan benar, kamu juga perlu memperhatikan etika dalam pengajuan cuti:
- Ajukan lebih awal. Idealnya, surat disampaikan minimal dua minggu sebelum tanggal pernikahan.
- Komunikasikan dengan tim. Pastikan rekan kerja mengetahui jadwal cutimu agar pekerjaan bisa didelegasikan.
- Sampaikan dengan sopan kepada atasan. Walau sudah berhak, penyampaian secara langsung tetap menunjukkan sikap profesional.
Kesimpulan
Membuat surat permohonan cuti menikah bukan sekadar formalitas, tapi juga bagian dari etika kerja profesional. Dengan surat yang jelas, rapi, dan sopan, perusahaan akan lebih mudah mengatur jadwal serta memastikan pekerjaan tetap berjalan lancar selama kamu menikah.
Pastikan kamu menulis surat dengan format yang sesuai dan mengajukannya tepat waktu agar prosesnya tidak terkendala. Dengan begitu, kamu bisa fokus menikmati momen bahagia tanpa khawatir soal urusan administrasi kantor.
Ayo bergabung di situs slot 2025 terbaik terpercaya dan daftar sekarang juga di → Konohatoto78

Leave a Reply