Tes TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah salah satu syarat utama bagi kamu yang ingin kuliah atau bekerja di luar negeri. Sertifikat TOEFL menjadi bukti kemampuan bahasa Inggrismu, dan seringkali menentukan apakah kamu diterima di kampus impian atau institusi internasional tertentu.
Namun, bagi banyak mahasiswa atau pencari kerja, skor TOEFL yang tinggi terasa sulit dicapai. Artikel ini akan membantumu memahami jenis-jenis TOEFL, strategi belajar yang efektif, hingga tips sukses menghadapi hari-H ujian.

Apa Itu TOEFL dan Mengapa Penting?
TOEFL adalah tes standar internasional yang mengukur kemampuan bahasa Inggris non-penutur asli, terutama dalam konteks akademik. Sertifikat ini dibutuhkan oleh:
- Kampus luar negeri untuk proses penerimaan mahasiswa
- Beasiswa seperti Beasiswa Unggulan, LPDP atau Fulbright
- Institusi profesional dan perusahaan internasional
Jenis-Jenis TOEFL dan Skor yang Diperlukan
- TOEFL iBT (internet-Based Test): Versi paling umum, dilakukan online di pusat tes resmi.
- TOEFL ITP (Institutional Testing Program): Umumnya dipakai untuk keperluan internal kampus atau seleksi beasiswa di dalam negeri.
Skor Minimal:
- TOEFL iBT: 80–100 (kampus top)
- TOEFL ITP: 500–550 (untuk beasiswa dan kampus lokal)
Pastikan kamu tahu jenis dan target skor yang dibutuhkan oleh institusi tujuanmu.
Tentukan Target dan Tenggat Waktu
Langkah awal adalah menentukan:
- Kapan kamu ingin kuliah atau mendaftar kerja?
- Berapa skor TOEFL yang dibutuhkan?
Setelah itu, buat timeline belajar. Idealnya, beri waktu 2–3 bulan persiapan intensif.

Strategi Belajar TOEFL Secara Mandiri
a. Listening
- Dengarkan podcast seperti “The Daily” atau TED Talks
- Gunakan aplikasi latihan TOEFL seperti Magoosh atau Testden
- Latih fokus dan kemampuan mencatat poin penting
b. Reading
- Baca artikel ilmiah, berita internasional (BBC, The Guardian)
- Pelajari teknik skimming dan scanning
- Buat rangkuman bacaan setiap hari
c. Speaking
- Latih diri bicara topik acak dalam 1 menit
- Rekam suaramu, dengarkan ulang, evaluasi intonasi dan grammar
- Gunakan platform seperti SpeakoClub atau EnglishCentral
d. Writing
- Latih menulis opini dan esai akademik 300 kata setiap hari
- Gunakan template struktur (introduction – body – conclusion)
- Minta teman mengulas atau gunakan Grammarly
Manfaatkan Sumber Belajar Online Gratis
- ETS TOEFL Official Guide
- Magoosh Free TOEFL Lessons
- [YouTube: TST Prep, Noteful, dan E2 Test Prep]
- Aplikasi: TOEFL Go!, Testmoz, Quizlet
Tips Hari-H Ujian TOEFL
- Tidur cukup 7–8 jam malam sebelumnya
- Bawa identitas dan konfirmasi pendaftaran
- Datang minimal 30 menit sebelum ujian dimulai
- Gunakan waktu latihan (trial) untuk membiasakan diri dengan antarmuka
Kisah Nyata: Lulus TOEFL dan Kuliah di Belanda
Dina, mahasiswa asal Indonesia, awalnya hanya meraih skor TOEFL ITP 450. Setelah 3 bulan belajar mandiri dengan fokus listening dan writing, skornya naik ke 540. Ia berhasil mendapat beasiswa S2 di Belanda dan menekankan pentingnya konsistensi dan latihan harian.
Penutup
Lulus TOEFL bukan sekadar soal pintar bahasa Inggris, tapi juga soal strategi, konsistensi, dan persiapan mental. Dengan mengenali format tes, memanfaatkan sumber belajar yang tepat, serta menerapkan latihan harian, kamu punya peluang besar mencapai skor impian.
Jangan menunda terlalu lama — rancang jadwal belajarmu dari sekarang. Siapa tahu, beberapa bulan lagi kamu sudah siap terbang ke negara tujuanmu!
Jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke teman-teman yang juga sedang berjuang mengejar mimpi kuliah atau kerja di luar negeri.
Leave a Reply