Di tengah ratusan bahkan ribuan pelamar untuk satu posisi kerja, bagaimana cara nya agar lamaran kamu bisa benar-benar menarik oleh HRD? Ini adalah pertanyaan besar yang kerap menghantui para pencari kerja—baik fresh graduate maupun profesional berpengalaman.
Salah satu kunci sukses dalam proses rekrutmen adalah menarik perhatian HRD sejak tahap awal. Jika kamu gagal membangun kesan positif di awal, besar kemungkinan CV atau surat lamaranmu hanya akan sekilas dilihat lalu diabaikan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang strategi menarik perhatian HRD saat melamar kerja. Mulai dari aspek dokumen surat lamaran kerja, email, komunikasi awal, hingga cara menonjolkan diri dengan tetap profesional.
Mengapa Perhatian HRD Itu Penting?
Sebagai pintu masuk utama, HRD adalah pihak yang akan:
- Menyaring ratusan lamaran
- Menilai kelayakan dokumen
- Mencari kandidat terbaik berdasarkan kebutuhan tim
Lamaran yang menarik tidak berarti mencolok secara berlebihan. Justru sebaliknya, HR menghargai lamaran yang rapi, relevan, dan menunjukkan kesungguhan.
1. Kirim Lamaran Sesuai Instruksi
Kesalahan paling fatal yang sering terjadi adalah tidak membaca pengumuman lowongan secara teliti.
Contoh umum:
- Diminta kirim PDF malah kirim Word
- Format subject email salah
- Tidak menyertakan dokumen wajib
HR sangat menghargai kandidat yang teliti dan patuh instruksi. Ini menunjukkan kamu mampu membaca, memahami, dan mengeksekusi dengan baik.
Tips:
- Baca 2–3 kali semua ketentuan
- Cek ulang nama file, subject email, dan isi lamaran
- Kirim dalam format PDF agar rapi dan tidak berubah
2. Tips Menulis Surat Lamaran Kerja yang Efektif

Surat lamaran masih menjadi dokumen pembuka utama, meskipun proses rekrutmen kini makin digital. Tapi sayangnya, banyak yang membuat surat lamaran terlalu panjang, terlalu umum, atau copy-paste dari internet.
Apa yang disukai HR:
- Langsung ke inti
- Menyebutkan posisi dan alasan melamar
- Menonjolkan hal yang relevan, bukan sekadar riwayat
Contoh paragraf pembuka yang kuat:
Saya tertarik melamar posisi Content Strategist di PT X karena saya memiliki pengalaman tiga tahun mengelola kampanye digital, serta terbiasa menulis konten SEO untuk brand dengan audiens nasional.
Hindari kalimat seperti:
Dengan ini saya mengajukan lamaran kerja untuk bergabung di perusahaan Bapak/Ibu…
3. Sesuaikan CV dengan Posisi yang Dilamar
Jangan kirim CV yang isinya “template umum” tanpa menyesuaikan konten dengan posisi.
Tips personalisasi:
- Tempatkan pengalaman dan skill paling relevan di bagian atas
- Gunakan kalimat aktif dan terukur (“meningkatkan engagement IG sebesar 300% dalam 2 bulan”)
- Jika posisi membutuhkan portofolio, lampirkan atau tautkan langsung
Tambahan:
Jika kamu kirim melalui email, tulis juga intro singkat di body email yang mendukung isi CV.
4. Sertakan Portofolio Menarik (Jika Diperlukan)
Untuk bidang seperti desain, tulis-menulis, content creation, marketing, atau UI/UX, portofolio seringkali lebih penting dari CV itu sendiri.
Cara menarik perhatian HRD:
- Buat portofolio dalam satu PDF rapi atau link Notion/GDrive
- Tampilkan hasil kerja, bukan hanya deskripsi
- Gunakan tampilan visual profesional
5. Gunakan Subject Email yang Jelas dan Rapi
Subject email yang asal-asalan = langsung di-skip.
Gunakan format yang profesional dan sesuai instruksi lowongan.
Contoh subject yang baik: Lamaran Kerja – Social Media Specialist – Nama Lengkap
Tips:
- Jangan biarkan subject kosong
- Hindari menulis subject hanya: “Lamaran” atau “Lowongan Kerja”
6. Kirim Lamaran di Waktu yang Tepat
Mengirim email pada jam kerja (08.00–17.00) lebih baik daripada malam hari. Waktu terbaik adalah:
- Pagi hari sebelum HR mulai kerja
- Hari Senin–Kamis (hindari Jumat sore dan akhir pekan)
Kesan profesional bisa terbentuk dari waktu kamu mengirimkan lamaran.
7. Tunjukkan Antusiasme, Bukan Sekadar Formalitas
Di bagian surat atau body email, kamu bisa menambahkan sentuhan personal:
- Tunjukkan bahwa kamu tahu apa yang dikerjakan perusahaan
- Sampaikan bahwa kamu mengikuti produk atau kampanye mereka
Contoh:
Saya telah mengikuti konten Instagram PT X sejak 2022 dan tertarik pada gaya storytelling yang kuat dalam kampanye Ramadan tahun lalu. Saya ingin menjadi bagian dari tim kreatif yang memiliki visi serupa.
8. Jaga Profesionalisme dan Detail Kecil
Beberapa hal kecil tapi bisa langsung jadi penilaian HR:
Hal | Penilaian |
---|---|
Alamat email tidak profesional | Kurang serius (contoh: lucu_lucu123@email.com) |
Tidak menulis subjek email | Terlihat asal |
Typo di surat atau CV | Tidak teliti |
Dokumen tidak di-rename dengan nama pribadi | Berpotensi tertukar |
Solusi:
Buat satu alamat email formal: namalengkap@email.com dan menggunakan Gmail
Periksa semua dokumen sebelum dikirim
Pastikan nama file: CV_Nama_Posisi.pdf
, SuratLamaran_Nama.pdf
9. Gunakan LinkedIn Secara Optimal
Banyak HR sekarang mengecek profil LinkedIn sebelum memanggil interview.
Pastikan:
- Foto profil profesional
- Headline yang sesuai dengan bidang kerja
- Pengalaman dan skill tertulis jelas
- Tambahkan link ke LinkedIn di CV atau email
10. Follow Up dengan Sopan (Jika Perlu)
Jika setelah dua minggu tidak ada respon, kamu boleh mengirim email follow-up.
Contoh:
Dengan hormat, saya ingin menindaklanjuti lamaran yang saya kirim pada tanggal 12 Maret 2025 untuk posisi Content Writer di PT X. Besar harapan saya untuk mendapat kesempatan lebih lanjut.
Jangan follow-up berlebihan. Cukup satu kali dengan bahasa sopan dan profesional.
Penutup
Cara menarik perhatian HRD bukan soal tampil mencolok atau menulis lamaran yang terlalu panjang. Yang lebih penting adalah menyampaikan pesan yang tepat, dengan cara yang rapi, relevan, dan profesional.
Tunjukkan bahwa kamu memang cocok dengan posisi yang dilamar. Luangkan waktu menyusun dokumen dengan teliti, ikuti instruksi, dan jangan lupa menjaga komunikasi yang baik.
Dengan strategi di atas, kamu punya peluang lebih besar untuk lolos ke tahap berikutnya dalam proses rekrutmen.
Leave a Reply