Jakarta, 13 September 2025 — Dalam dunia kontruksi, kontrak menjadi landasan utama yang mengatur hak dan kewajiban antara pihak pemberi kerja (owner) dan pelaksana (kontraktor). Namun, tidak jarang terjadi pelanggaran perjanjian atau wanprestasi, seperti keterlambatan pengerjaan, kualitas hasil kerja yang buruk, hingga tidak terlaksanakanya proyek sesuai kesepakatan.
Untuk menegakkan keadilan, pihak yang dirugikan dapat menempuh jalur hukum melalui gugatan wanprestasi, yang diajukan ke pengadilan negeri setempat. Berkasinaja akan membahas secara lengkap mengenai struktur, isi, dan contoh gugatan wanprestasi konstruksi yang dapat dijadikan acuan pada tahun 2025.
Apa Itu Wanprestasi dalam Kontrak Konstruksi?
Wanprestasi adalah kondisi ketika salah satu pihak dalam perjanjian tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam kontrak. Dalam konteks konstruksi, wanprestasi dapat berbentuk:
- Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan melebihi batas waktu kontrak.
- Pekerjaan tidak sesuai spesifikasi teknis yang disepakati.
- Penghentian pekerjaan secara sepihak tanpa alasan sah.
- Tidak membayar biaya proyek sesuai termin pembayaran.
Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) menyebutkan bahwa pihak yang melakukan wanprestasi wajib mengganti kerugian, biaya, dan bunga yang timbul akibat kelalaiannya.
Unsur Penting dalam Gugatan Wanprestasi
Sebelum menyusun gugatan, penggugat harus memahami unsur-unsur hukum yang wajib dipenuhi agar gugatannya dapat diterima di pengadilan. Unsur penting tersebut antara lain:
- Adanya Perjanjian yang Sah
Bukti kontrak konstruksi tertulis yang ditandatangani para pihak dan bermaterai. - Pelanggaran Terhadap Isi Perjanjian
Dapat berupa tidak dilaksanakannya kewajiban, keterlambatan, atau pelaksanaan yang tidak sesuai. - Kerugian yang Timbul Akibat Pelanggaran
Harus dijabarkan kerugian nyata yang dialami penggugat (misalnya kerugian finansial, waktu, atau reputasi). - Somasi Sebelum Menggugat
Penggugat sebaiknya mengirimkan surat peringatan (somasi) terlebih dahulu sebelum melayangkan gugatan ke pengadilan.
Struktur Contoh Gugatan Wanprestasi Konstruksi
Dalam praktiknya, contoh gugatan wanprestasi konstruksi umumnya mengikuti struktur baku surat gugatan perdata. Berikut susunannya:
- Kepala Surat Gugatan
Menyebutkan identitas lengkap para pihak (penggugat dan tergugat), alamat, serta domisili hukum. - Posita (Fundamentum Petendi)
Uraian fakta-fakta peristiwa yang menjadi dasar gugatan, misalnya adanya kontrak, pelaksanaan pekerjaan, dan bentuk wanprestasi yang dilakukan tergugat. - Petitum (Tuntutan Hukum)
Permintaan yang diajukan kepada hakim, antara lain:- Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi.
- Menghukum tergugat membayar ganti rugi materiil maupun immateriil.
- Menyatakan putusan dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad).
- Tanda Tangan dan Lampiran
Ditandatangani penggugat atau kuasa hukumnya serta dilampiri bukti surat (kontrak, berita acara, somasi, dan dokumen lain).
Contoh Redaksi Gugatan (Sederhana)
Berikut contoh singkat redaksi gugatan wanprestasi untuk kasus konstruksi:
“Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah dibuat Perjanjian Pekerjaan Konstruksi pada tanggal 10 Januari 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp2.000.000.000,- yang mengatur penyelesaian pekerjaan dalam jangka waktu 120 hari kalender. Namun hingga batas waktu berakhir, Tergugat tidak menyelesaikan pekerjaan dan hanya melaksanakan sekitar 30% dari total pekerjaan, sehingga telah merugikan Penggugat sebesar Rp800.000.000,-. Oleh karena itu, mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan Tergugat telah melakukan wanprestasi dan menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat.”
Contoh ini dapat dikembangkan secara lebih lengkap sesuai kondisi kasus yang dihadapi.
Tips Menyusun Gugatan yang Kuat
Agar gugatan wanprestasi dapat diterima dan dimenangkan di pengadilan, berikut beberapa tips praktis:
- Lampirkan kontrak asli dan bukti-bukti pelanggaran secara lengkap.
- Sertakan bukti somasi sebagai bentuk itikad baik.
- Hitung dan uraikan kerugian secara rinci dan terukur.
- Gunakan jasa advokat berpengalaman di bidang konstruksi untuk meningkatkan kualitas argumentasi hukum.
Kesimpulan
Gugatan wanprestasi merupakan langkah hukum yang sah dan penting untuk menegakkan hak dalam proyek konstruksi. Dengan memahami unsur hukum, struktur surat gugatan, dan contoh redaksinya, pihak yang dirugikan dapat menuntut keadilan secara efektif.
Mempelajari contoh gugatan wanprestasi konstruksi yang tepat akan membantu penyusunan dokumen hukum yang kuat, profesional, dan sesuai standar praktik peradilan pada tahun 2025.
Rekomendasi slot gacor hari ini dengan deposit 5k → depo 5k
Leave a Reply