Jakarta, 27 Juli 2025 — Mahasiswa sering kali bingung saat harus memahami bagaimana kegiatan di luar kelas, seperti magang atau kerja lapangan, bisa di konversikan menjadi Satuan Kredit Semester (SKS). Padahal, pemahaman ini sangat penting—terutama untuk mereka yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) atau menyelesaikan tugas akhir berbasis praktik. Salah satu bentuk kegiatan yang sering di tanyakan adalah: “Berapa jam kerja lapangan yang setara dengan 3 SKS?”
Topik ini semakin relevan karena banyak kampus mulai mengadopsi sistem konversi kegiatan di luar kampus menjadi SKS, termasuk konversi sks magang. Namun, masih banyak yang belum paham berapa sebenarnya waktu yang harus di alokasikan agar kegiatan tersebut bisa di akui secara akademik. Mari kita bahas lebih lanjut secara ringkas dan jelas.
Berapa Jam Kerja Efektif yang Disetarakan dengan 3 SKS?

Sesuai dengan pedoman dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, satu SKS setara dengan 170 menit per minggu selama 16 minggu. Artinya, satu SKS = 170 menit x 16 minggu = 2.720 menit atau 45,3 jam. Maka, untuk 3 SKS, jumlah waktu kerja yang di butuhkan adalah:
- 3 SKS x 45,3 jam = 135,9 jam atau di bulatkan menjadi sekitar 136 jam.
Jadi, untuk mengonversi kerja lapangan menjadi 3 SKS, mahasiswa perlu menyelesaikan sekitar 136 jam kerja efektif. Ini bisa berupa kegiatan magang, proyek lapangan, atau tugas luar kelas lainnya yang terstruktur dan terdokumentasi.
Apa Saja yang Termasuk Waktu Kerja Efektif?

Waktu kerja efektif tidak hanya di hitung dari jam kehadiran di lokasi kerja saja. Beberapa aktivitas yang termasuk di dalamnya antara lain:
- Briefing dan evaluasi bersama dosen pembimbing lapangan.
- Pelaksanaan tugas inti di lapangan.
- Penyusunan laporan atau portofolio kegiatan.
- Presentasi hasil kerja atau laporan akhir.
Yang penting, seluruh aktivitas harus terdokumentasi dengan baik dan di setujui oleh pembimbing sebagai bagian dari konversi sks magang atau kerja lapangan.
Bagaimana Cara Mengajukan Konversi SKS Magang atau Kerja Lapangan?
Setiap kampus bisa memiliki sistem dan mekanisme yang berbeda, tetapi umumnya prosedurnya mencakup beberapa langkah berikut:
- Pengajuan Proposal Kegiatan — mahasiswa perlu menjelaskan kegiatan yang akan di lakukan dan estimasi waktu pelaksanaannya.
- Persetujuan Dosen Pembimbing — dosen atau kaprodi akan menilai kesesuaian kegiatan dengan capaian pembelajaran.
- Monitoring dan Evaluasi — selama kegiatan berlangsung, harus ada dokumentasi atau laporan berkala.
- Laporan Akhir dan Penilaian — hasil kegiatan akan di evaluasi untuk menentukan berapa SKS yang bisa di konversikan.
Penutup: Pahami dan Maksimalkan Nilai dari Setiap Kegiatan Lapangan
Buat kamu yang saat ini sedang menjalani magang atau kerja lapangan, memahami konversi waktu kerja efektif menjadi SKS bukan sekedar soal administrasi—tetapi juga soal penghargaan atas usaha dan pengalaman yang sudah kamu lakukan di dunia nyata. Dengan dokumentasi dan perencanaan yang baik, kegiatanmu tidak hanya berdampak pada nilai akademik, tapi juga meningkatkan kompetensi pribadi.
Jangan ragu untuk berdiskusi dengan dosen pembimbing atau pihak program studi agar setiap kegiatan yang kamu lakukan benar-benar di hitung dan di akui secara akademik. Semakin kamu paham proses konversi sks magang, semakin besar peluangmu untuk lulus dengan pengalaman yang berharga.
Leave a Reply