Pengertian SKS Kuliah dan Sistem Pembelajaran di SMA
Sebelum membahas perbedaannya, penting untuk memahami konsep dasar SKS (Satuan Kredit Semester) dalam perkuliahan dan bagaimana sistem pembelajaran di SMA bekerja.
SKS dalam Perkuliahan
SKS di perguruan tinggi adalah sistem yang menentukan jumlah beban belajar mahasiswa dalam satu semester. Setiap mata kuliah memiliki bobot SKS yang berbeda, biasanya berkisar antara 1 hingga 4 SKS. Semakin banyak SKS yang diambil, semakin tinggi pula jam belajar dan tugas yang harus dikerjakan.
Sistem Pembelajaran di SMA
Berbeda dengan kuliah, SMA menggunakan sistem paket, di mana semua siswa dalam jenjang yang sama wajib mengikuti mata pelajaran tertentu dengan jumlah jam pelajaran yang sudah ditentukan oleh kurikulum.
Perbedaan SKS Kuliah dan SMA
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara SKS kuliah dan sistem pembelajaran di SMA:
1. Fleksibilitas dalam Memilih Mata Pelajaran
- SMA: Semua mata pelajaran sudah ditentukan, dan siswa wajib mengikuti seluruhnya.
- Kuliah: Mahasiswa memiliki kebebasan untuk memilih mata kuliah sesuai dengan program studinya, termasuk mata kuliah pilihan.
2. Beban SKS dan Jam Belajar
- SMA: Jam belajar tetap, misalnya 35-40 jam per minggu dengan mata pelajaran yang terjadwal.
- Kuliah: Beban belajar tergantung pada jumlah SKS yang diambil, bisa berkisar 12-24 SKS per semester, dengan jam belajar lebih fleksibel.
3. Penghitungan SKS dan Jam Belajar
- SMA: Setiap mata pelajaran memiliki jumlah jam tetap per minggu yang berlaku untuk semua siswa.
- Kuliah: 1 SKS setara dengan 50 menit tatap muka, 60 menit tugas, dan 120 menit belajar mandiri setiap minggu.
4. Sistem Evaluasi dan Penilaian
- SMA: Evaluasi dilakukan melalui ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan tugas.
- Kuliah: Evaluasi bisa berupa kuis, tugas individu, presentasi, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), serta proyek atau penelitian.
5. Penentuan Kelulusan dan IPK
- SMA: Kelulusan ditentukan berdasarkan nilai rapor dan ujian akhir seperti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) atau Ujian Akhir.
- Kuliah: Mahasiswa harus memenuhi jumlah SKS tertentu untuk lulus, dan prestasi akademik diukur dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif).
6. Tanggung Jawab Mahasiswa vs. Siswa
- SMA: Guru aktif mengawasi dan mengingatkan siswa tentang tugas dan ujian.
- Kuliah: Mahasiswa harus lebih mandiri dalam mengatur jadwal belajar, mengerjakan tugas, dan menyelesaikan mata kuliah sesuai target.
Tantangan dan Penyesuaian dari SMA ke Kuliah
Bagi siswa SMA yang akan memasuki dunia perkuliahan, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, antara lain:
1. Manajemen Waktu yang Lebih Mandiri
Di SMA, jadwal sudah ditentukan oleh sekolah, sementara di kuliah, mahasiswa harus bisa mengatur sendiri waktu untuk belajar, mengikuti kuliah, dan menyelesaikan tugas.
2. Beban Tugas yang Lebih Banyak
Mata kuliah dengan SKS besar biasanya memiliki tugas lebih banyak dibandingkan pelajaran SMA. Oleh karena itu, mahasiswa perlu lebih disiplin dalam menyelesaikan tugas.
3. Sistem Ujian yang Berbeda
Jika di SMA ujian sering dilakukan dengan soal pilihan ganda, di kuliah ujian bisa berupa esai, studi kasus, atau proyek penelitian.
4. Harus Lebih Proaktif
Mahasiswa tidak bisa hanya menunggu materi dari dosen seperti di SMA. Mereka harus aktif mencari referensi tambahan, berdiskusi, dan mengikuti kegiatan akademik lainnya.
Kesimpulan
Perbedaan SKS kuliah dan SMA cukup signifikan, terutama dalam hal fleksibilitas pemilihan mata pelajaran, sistem evaluasi, serta tanggung jawab dalam belajar. Mahasiswa perlu lebih mandiri dalam mengatur waktu dan menentukan strategi belajar agar sukses dalam dunia perkuliahan.
Jadi, bagi kamu yang akan masuk kuliah, sudah siap beradaptasi dengan sistem SKS? Persiapkan dirimu dengan baik agar peralihan dari SMA ke dunia perkuliahan berjalan lancar!
Leave a Reply