Surat Izin Sakit Karyawan: Hak dan Aturan Menurut UU Ketenagakerjaan

Jakarta, 28 September 2025 — Setiap karyawan memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan ketika kondisi kesehatan menghalangi mereka bekerja. Dalam dunia kerja, surat izin sakit karyawan menjadi dokumen penting yang tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga memberikan kepastian hukum bagi perusahaan. Regulasi mengenai hal ini sudah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan sehingga baik perusahaan maupun karyawan memiliki pedoman jelas terkait hak dan kewajibannya.

Apa Itu Surat Izin Sakit Karyawan?

Surat izin sakit karyawan adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh tenaga medis atau fasilitas kesehatan untuk menyatakan bahwa seseorang tidak dapat bekerja karena alasan kesehatan. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti sah bahwa karyawan benar-benar membutuhkan waktu istirahat dan tidak bisa melaksanakan kewajibannya.

Bagi perusahaan, surat ini juga menjadi dasar administratif dalam pencatatan absensi, penghitungan cuti, hingga pembayaran hak karyawan selama masa sakit.

Landasan Hukum dalam UU Ketenagakerjaan

Undang-Undang Ketenagakerjaan, khususnya UU Nomor 13 Tahun 2003 dan aturan turunannya, secara tegas menyebutkan bahwa pekerja berhak memperoleh istirahat bila sakit. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah terkait pengupahan serta perlindungan kerja.

Poin penting yang perlu diketahui adalah:

1. Hak atas istirahat – Karyawan yang sakit berhak tidak masuk kerja dengan melampirkan surat keterangan sakit dari dokter.
2. Upah tetap dibayar – Selama karyawan sakit, perusahaan wajib tetap membayarkan upah sesuai ketentuan yang berlaku. Besarnya upah akan mengikuti masa sakit yang dijalani, dengan rumusan persentase sesuai UU.
3. Perlindungan dari PHK – Karyawan tidak dapat di-PHK hanya karena sakit, selama dalam batas waktu yang ditentukan oleh UU dan aturan kesehatan.

Syarat dan Prosedur Surat Izin Sakit

Agar surat izin sakit karyawan dapat diterima perusahaan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

• Dikeluarkan oleh dokter atau fasilitas kesehatan resmi. Surat harus memiliki tanda tangan dan stempel resmi.
• Mencantumkan diagnosis atau alasan sakit. Umumnya ditulis secara singkat tanpa detail medis yang bersifat pribadi.
• Menyebutkan lama istirahat. Misalnya 2 hari, 1 minggu, atau lebih, tergantung kondisi kesehatan.
• Disampaikan tepat waktu. Karyawan harus segera menyerahkan surat izin sakit kepada bagian HRD atau atasan sesuai prosedur internal perusahaan.

Hak Karyawan Menurut Aturan

Karyawan yang mengajukan surat izin sakit berhak mendapatkan perlindungan penuh dari perusahaan. Beberapa hak utama yang dijamin undang-undang antara lain:

• Tidak kehilangan pekerjaan hanya karena alasan sakit sementara.
• Menerima gaji sesuai ketentuan. Jika sakitnya tidak melebihi ketentuan UU, upah tetap dibayarkan penuh.
• Mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan. Termasuk BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan.
• Perlakuan non-diskriminatif. Karyawan tidak boleh diperlakukan berbeda hanya karena memiliki riwayat sakit.

Kewajiban Karyawan

Di sisi lain, karyawan juga memiliki kewajiban yang tidak boleh diabaikan, antara lain:

• Memberitahukan ketidakhadiran secara resmi. Melalui prosedur yang berlaku di perusahaan.
• Menyerahkan surat izin sakit asli. Bukan salinan tanpa legalitas resmi.
• Mematuhi masa istirahat. Jika dokter menyarankan istirahat 3 hari, karyawan tidak boleh memaksakan diri kembali bekerja lebih cepat.

Dampak Tanpa Surat Izin Sakit

Jika karyawan tidak menyerahkan surat izin sakit, ketidakhadirannya bisa dianggap alpa atau bolos. Akibatnya:

• Potongan upah sesuai hari tidak hadir.
• Peringatan tertulis dari perusahaan.
• Sanksi lebih berat jika berulang, hingga potensi pemutusan hubungan kerja.

Oleh karena itu, surat izin sakit karyawan tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga menghindarkan perusahaan dari salah pengertian dalam manajemen absensi.

Kesimpulan

Surat izin sakit karyawan merupakan bagian penting dari hubungan industrial yang sehat. Undang-Undang Ketenagakerjaan telah memberikan perlindungan jelas, baik bagi pekerja maupun perusahaan. Dengan memahami hak dan kewajiban masing-masing pihak, tercipta suasana kerja yang lebih adil, transparan, dan manusiawi.

Rekomendasi slot gacor hari ini → Konohatoto78